Sabtu, 08 Mei 2010

filsafat

BAB I
KRISIS KEHIDUPAN

A. Kebangkrutan Ekonomi
Kebangkrutan ekonomi merupakan akibat dari kecenderungan manusia yang selalu ingin memperoleh material sebanyak mungkin karena padatnya penduduk dan asumsi kurangnya pangan. Sistem ekonomi perdagangan monopolistic membagi sosialitas menjadi dua yaitu produsen dan konsumen. Produsen selalu ingin meraih keuntungan besar sedangkan konsumen hanya ingin menikmati hasilnya. Saat produsen menungkatkan jumlah produksinya,maka, muncul sifat serakah yang bersifat merusak dan menghancurkan,begitu pula dengan konsumen akan semakin malas dan tidak kreatif akibat adanya ketergantungan terhadap produsen, hal ini yang akan merusak dan menghancurkan tatanan kehidupan masyarakat seperti yang terjadi saat ini.

B. Kemunafikan Politik
Kemunafikan politik muncul berawal dari pemerintah sebagai pemegang kekuasaan. Keberhasilan perekonomian nasional berada ditangan pemerintah, akan tetapi yang tampak yaitu prinsip moral dari mereka untuk memperoleh kekuasaan untuk mendapatkan meteri sebanyak-banyaknya dari Negara. Sekarang ini nilai substansial politik telah ditinggalkan dan berganti oleh kelicikan. Bagi mereka kekuasaan Negara kenikmatan hidup. Hal ini mengakibatkan bangkrutnya perekonomian nasional dan kebangkrutan moral. Kebangkrutan ini harus diatasi dengan cara mempergunakan politik sebagai dominan terhadap ekonomi. Untuk itu perpolitikan harus dikembalikan ke azas filsafat dengan nilai moralitasnya.

C. Ketidakadilan Hukum
Peristiwa terror yang sekarang ini sering terjadi merupakan perilaku negative yang disebabkan oleh perbuatan tidak adil dan otoriter para penguasa. Padahal kekuasaan itu diperoleh dari proses politik demokratis tapi setelah kekuasaan itu mereka peroleh tidak dijalankan secara demokratis. Contohnya di Indonesia penegakan hokum dilaksanakan tidak adil, perampok seekor ayam ditahan selama 3 bulan sementara perampok kekayaan Negara dengan jumlah miliyaran ditahan selama 3 tahun dengan fasilitas hotel. Saat filosofi pancasila telah tergeser maka harmonisasi antara hak dan kewajiban tidak akan berjalan normal. Maka jaln yang harus ditempuh adalah pendidikan, melalui pendidikan moralitas dibangun, kepribadian nasional dibentuk.

D. Kehancuran Pendidikan dan Kebudayaan
Teknologi dan perindustrian kini sebagai prodak pendidikan dan berhasil mendorong dinamika kehidupan melaju cepat, akan tetapi pendidikan ini tidak ditumbuhkembangkan dalam perilaku keseharian, ketika semuanya lepas dari pendidikan, maka teknologi dan perindustrian otomatis memberikan keleluasaan terhadap perkembangan moral keserakahan. Dunia pendidikan telah bergeser kearah titik kenikmatan ekonomi material, dimana keluarga akan menyerahkan anak-anak mereka ke sekolah yang dianggap dapat menghasilkan uang nantinya. Hal ini mengakibatkan adanya pengangguran intelektual yang dapat mendorong tumbuhnya moral konsumtif-konsumeristik yang bertentangan dengan kebudayaan.

E. Filsafat Hidup: Hedonisme Materialistik
Dari keempat krisis yang terjadi menandakan terjadi krisis filsafat hidup. Di dalam filsafat hidup terdapat dua pandangan yaitu idealisme dan materialism. pandangan Idealisme berpendapat bahwa dunia ini merupakan bayangan-bayangan belaka dan kehidupan yang sesungguhnya ada dalam dunia ide, sementara materialisme berpendapat bahwa kehidupan dunia ide adalah semu, tidak nyata sedangkan kehidupan yang sesungguhnya adalah nyata, dapat diukur, material dan konkret. Kemajuan teknologi mendorong bergesernya filsafat hidup dari spiritual menjadi bersifat positivisme materialistik yang mendorong perilaku hidup biadap dan tak berbudaya.
























BAB II
ISI DAN ARTI FILSAFAT


A. Pendekatan Etimologis
Filsafat berakar dari bahasa Yunani ‘phillein’ yang berarti cinta dan ‘sophia’ berarti kebijaksanaan, jadi filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Secara awam cinta menggambarkan adanya aksi yang didukung oleh dua pihak yang berperan sebagai subyek dan objek. Aksi yang terjadi karena adanya kecenderungan subyek untuk menyatu dengan objek , untuk menyatu ini subyek harus mengetahui sifat dan hakikat dari objek. Sedangkan kebijaksanaan berarti bersifat benar, baik dan adil yang lahir karna adanya kemauan yang kuat. menurut keputusan perenungan akal pikiran dan atas pertimbangan perasaan yang dalam. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara etimologis filsafat berarti pangetahuan terhadap pengetahuan.

B. Perkembangan beberapa aliran
a. Materialisme yang diungkapkan oleh Herakleitos dan Parmenides. herakleitos berpendapat bahwa api adalah azas pertama yang merupakan dasar segala sesuatu yang ada karena api adalah lambing dari perubahan. Herakleitos tidak mengakui adanya pengetahuan umum yang bersifat tetap. Menurut Parmenides pengetahuan yang benar adalah pengetahuan akal karena bersifat umum, tetap dan tidak berubah.
b. Idealisme yang diungkapkan oleh sokrates dan Plato yang berpendapat bahwa semua yang ada di dunia termasuk manusia dan makhluk lainnya bersifat semu, hanya berupa baying-bayang ide karena dunia ini penuh dengan permacam-macaman dan perubahan. Sokrates berpendapat bahwa manusia hanya mampu mencintai sedangkan kebijaksanaan itu hanya ada pada dunia ide yang tidak dapat dijangkau oleh manusia. Hal ini dikarenakan badan dipenjarakan oleh jiwa yang kotor. Untuk membersihkan jiwa yang kotor ini manusia harus berbuat baik yaitu perilaku bebas dari nafsu-nafsu badan.
c. Realisme oleh Aristoteles, berpendsapat bahwa dunia yang sesungguhnya adalah dunia real, yaitu dunia ynag konkret, yang bermcam-macam, bersifat relative dan berubah-ubah. Aristoteles berpandangan setiap yang ada pasti ada dalam 10 kategori yaitu:
1. Substansi yang berarti setiap hal pasti berada dalam dirinya sendiri.
2. Kualitas yang berarti setiap hal berada pada kualitasnya sendiri.
3. Kuantita yang berarti setipa hal pasti berada dalam bentuknya sendiri.
4. Relasi yang berarti setiap hal pasti berada di dalam hubungannya dengan yang lain, misalnya keluarga.
5. Aksi yang berarti dalam hubungannya dengan yang lain setiap hal pasti memainkan suatu peran, missal berperan dalam keluraga seperti kepala keluarga.
6. Passi yang berarti setiap hal pasti menanggung derita atas aksi atau tindakan yang diperankan, misalnya tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
7. Sapace yang berarti setiap hal dalam eksistensinya pasti terikat dalam ruang atau tempat tertentu.
8. Tempo yang berarti setiap hal dalam eksistensinya pasti terikat terikat dalam waktu tertentu.
9. Situs yang berarti setiap hal dalam eksistensinya pasti terikat dalam keadaan tertentu.
10. Habitus yang berarti dalam eksistensinya setiap hal pasti terikat dalam kebiasaannya sendiri.
d. Rasionalisme oleh Rene Descartes, yang berpendapat bahwa pengetahuan yang benar bersumber dari dunia rasio, karena rasio adalah realitas sesungguhnya. Sedangkan pengalaman indera hanya mampu mengenali data-data empiric, bukan merupakan suatu kebenaran sehingga tidak dapat dipercaya.
e. Empirisme oleh John Lucke, yang berpendapat bahwa pengetahuan yang benar bersumber dari dunia pengalaman, dunia konkrit. Kebenaran terbentuk oleh pengalaman yang ditentukan oleh situasi dan kondisi tertentu.
f. Kritisisme oleh Immanuel Khant yang berpendapat bahwa pengetahuan yang benar ada di dunia ide, dunia kritik tas kemampuan akal pikiran dan pengalaman. Secara fenomenologis pengetahuan yang bersumber dari rasio disebut pengetahuan apriori dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman disebut pengetahuan apposteriori sedangkan menurut metodanya dibagi menjadi dua yaitu pengetahuan sintetik dan analitik. Dari keempat hal di atas dapat dilihat bahwa kemampuan rasio dan pengalaman tidak dapat dipisahkan.

C. Pendekatan Objektif
Menurut objek meterinya filsafat menyelidiki segala sesuatu yang ada meliputi manusia, alam dan sang pencipta. Sedangkan menurut objek formanya filsafat mnyelidiki segala sesuatu yang ada dari segi abstrak dan konkret. Manusia, alam dan Sang bpencipta berada dalam hubungan integral kausalistik, dimana manusia dan alam bergantung sepenuhnya terhadap sang pencipta.


D. Defenisi Akumulatif
Filsafat adalah pemikiran radikal yaitu penyelidikan dengan berpikir mendalam hingga unsure-unsur inti yang secara sistematik bersama-sama objek pemikiran itu ada sebagaimana halnya ditemukan.pemikiran filsafat harus dilakukan secara sistematik dari satu tahap ke tahapan lain, agar kondisi pemikiran tetap terpelihara maka pemikiran kefilsafatan harus dijiwai dan senantiasa didorong oleh rasa cinta terhadap kebenaran itu ada.

BAB III
HAKIKAT MANUSIA DAN PERSOALAN PENDIDIKAN


A. Hakikat Manusia
Manusia mengetahui mana yang baik dan yang buruk akan tetapi bila ada kesempatan mereka akan berperilaku yang negative, hal ini menandakan bahwa pengetahuan manusia belum terhubungkan secara kausalistik fungsional dengan perilaku sehari-hari. Kesenjangan ini dapat dipertemukan melalui pendidikan. Dengan kemajuan teknologi mengakibatkan dunia spiritual terabaikan.
1. Manusia Makhluk Berpengetahuan
Berbeda dengan maakhluk lainnya manusi lahir dengan potensi kodratnya sebagai berupa cipta, rasa dan karsa, dengan ketiga potensi ini manusia selalu terdorong untuk ingin tahu dan mendapatkan apa yang terkandung di dalam segala yang ada. Ketiga jenis nilai tersebut dijadikan landasan dasar untuk mendirikan filsafat hidup, menentukan pedoman hidup dan mengatur sikap dan perilaku hidup agar senantiasa berada pada pencapaian tujuan hidup.
2. Manusia Makhluk Berpendidikan
Dengan kemampuan pengetahuan yang benar manusia berusaha menjaga dan mengembangkan kelangsungan kehidupannya dengan mengamalkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam perilaku sehari-hari ini pengetahuan berubah menjadi moral kemudian menjadi etika kehidupan. Antara manusia dan pendidikan terjalin hubungan kausalitas, karena manusia pendidikan itu ada dan karena pendidikan manusia semakin menjadi diri sendiri.
3. Manusia Makhluk Berkebudayaan
Dengan adanya pendidikan secara terus menerus dihasilkan ilmu pengetahuan yang sarat dengan nilai kebenaran yang mendorong terbentuknya sikap perilaku arif dan berkeadilan yang selanjutnya perilaku ini dapat membangun kebudayaan dan peradabannya. Potensi dan teknologi sekarang ini seharusnya dapat membuat manusia dapat membangun hubungan romantis antara kebudayaan dengan alam.



B. Filosofi Kehidupan
Secara filosofis persoalan kehidupan dibagi menjadi tiga yaitu asal mula yang ditandai dengan kelahiran, tujuan ditandai dengan kematian dan eksistensi berupa jalan yang menghubungkan antara asal mula dengan tujuan.secar filosofi asal mula dan tujuan berada pada dunia metafisis yang bersifat universal dan tidak mengalami perubahan, sedangkan eksistensi berada pada dunia fisis, di dunia ini muncullah berbagai arti kehidupan yang mengakibatkan keragaman filsafat hidup, sikap dan perilaku.

C. Problematika Pendidikan dalam Kehidupan
Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang kehidupan manusia. Jika pendidikan mengalami krisis maka semua orang atau bangsa mengalami krisis kependidikan yang mengalami krisis multi dimensi. Menurut pertimbangan filsafat bahwa masalah yang dihadapi manusia tersebut merupakan akibat rendahnya kul;itas pendidikan. Setelah menjalarnya teknologi watak kehidupan manusia berubah menjadi penuh persaingan.

Praktek menyelenggaraan kehidupan social politik kenegaraan yang merapuh disebabkan kualitas kepribadian setiap individu, diman akualitas itu ditentukan oleh kualitas tujuan hidupnya. Ukuran kualitas dan keberhasilan pendidikan sekarang ini terletak pada keberhasilan seseorang dalam hal kehidupan ekonomi material, terbukti bahwa pendidikan yang tinggi ditempuh untuk mendapatkan material.

D. Problematika Kependidikan
Komersialisasi pendidikan yang terjadi berbanding lurus dengan krisis moral yang dikarenakan orientasi kependidikan sebagai akibat system ekonomi yang bersifat material kapitalistik. Keluarga, sekolah, masyarakat, Negara dan peserta didik merupakan pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pendidikan sangat kurang perhatiannya terhadap metodologi pendidikan. Adanya pendapat yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka ia semakin terdidik padahal kemungkinan sekolah tersebut kurang fasilitasnya. Hal ini dapat mengakibatakan kebangkrutan kehidupan social di segala bidang.
Persoalan pendidikan untuk teknologi dan penindustria adalah wajar, tetapi saat pendidikan diselenggarakan hanya un tuk teknologi dan penindustrian, hal ini dapat dicegah dengan memutar bahwa teknologi dan industri digunakan untuk pendidikan. Orientasi hidup dengan mengutamakan pemenuhan keinginan dam mengesampingkan kebutuhan berakhir pada kerapuhan moral. Hidup dibawah kekuasaan ekonomi jauh lebih sulit dibandingkan dengan politik, sebab ekonomi berada dekat dengan kelangsungan hidup.











BAB IV
ARTI PENDIDIKAN
(Pendekatan Eksistensial)


A. Arti Luas Pendidikan
Dalam arti luas pendidikan merupakan sistem proses perubahan menuju pendewasaan, pencerdasan dan pematangan diri, oleh sebab itu pada dasarnya pendidikan wajib bagi siapa saja, kapan dan dimana saja. Naluri kependidikan telah ada sejak lahir. Atas daya ciptanya manusia menciptakan metode pendidikan secra berencana, yang beraneka ragam dalam jenis dan jenjang yang disusun menurut kemampuan daya pikir, sesuai dengan lingkungan, kebutuhan dan tujuan hidup.
Dari penjelasan di atasdapat diketahui bahwa pendidikan adalah suatu upaya untuk membuat manusia menjadi lebih baik. Dengan membudayakan kehidupan berartii manusia meningkatkan potensi akal pikirannya melalui pendidikan. Kebudayaan spiritual diposisikan dan difungsikan sebagai dasar dan sumber bagi kebudayaan material. Seluruh kegiatan hidup terdapat pendidikan, sehingga apapun yang menjadi tujuan hidup maka menjadi tujuan pendidikan, bagi manusia pendidikan itu mutlak perlu.

B. Arti Sempit Pendidikan
Dalam arti sempit pendidikan adalah seluruh kegiatan belajar yang direncanakan dengan materi terorganisir, dilaksanakan secara terjadwal dalam sistem pengawasan dan diberikan evaluasi berdasarkan tujuan yang telah ditentukan seperti pada lembaga pendidikan, sekolah. Jadi pendidikan dalam arti sempit berarti bukan memotong isi dan materi pendidikan, melainkan mengorganisirnya dalam bentuk sederhana tanpa mengurangi kualitas dan hakikat pendidikan.
Kegiatan utama pembelajaran berdasarkan pengasuhan dan pembimbingan peserta didik dengan dua sasaran khusus yaitu:
1. Menumbuhkan kesadaran terhadap persoalan kehidupan yang ada dan yang aka nada.
2. Membentuk kemampuan berupa kecakapan dan keterampilan.
Orang tua memiliki kesibukan sehigga tak memiliki waktu yang banyak untuk memberikan pelajaran dan bimbigan terhadap anak-anaknya untuk itu mereka mempercayakan pada pendidikan sekolah, dimana seorang guru dapat berkomunikasi secara langsung setiap hari. Oleh krena itu seharusnya guru adalah orang yang mencintai dunia pendidikan, berjiwa pendidik dan mempunyai wawasan pendidikan. Penyelenggaraan pendidiksn di sekolah menitik beratkan upaya agar materi pembelajaran dapat lebih mudah diamati, diinternalisasi, dihayati, ditransfer dan dilaksanakan dalam kehidupan nyata. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah masalah substansi kehidupan manusia dengan arti antara pendidikan dan manusia adalah dua hal yang berhubungan dan saling menentukan. Pendidikan menentukan sifat hakikat manusia.
C. Arti Alternatif Pendidikan
Dari penjelasan secara luas dan sempit muncul pemikiran alternative ysng tercermin pelaku pendidikan adalah keluarga, masyarakat dan sekolah yang berada dalam sistem integral yang disebut tripartite pendidikan. Tujuannya adalah agar aspirasi dalkam keluarga dapat dikembangkan disekolah dan akhirnya diaplikasikan dalam masyarakat. Tujuan pendidikan adalah mencerdaskan potensi-potensi spiritual, intelektual dan emosional setiap individu yang akan berpengaruh dalam masyarakat. Masa pendidikan berlangsung sepanjang zaman menurut jenjang-jenjang tertentu. Dimulai dari keluarga, sekolah dan berbagai jenis kegiatan dalam masyarakat. Pendidikan berlangsung hanya dalam linhkungan sosial budaya. Kegiatan pendidikan selalu kegiatan pembelajaran bukan pengajaran.

D. Paradigma Filsafat Pendidikan
Pendidikan berada pada seluruh sector kegiata manusia. Hubungan kodrat antara ppendidikan dan manusia bagai jiwa dan badan. Pendidikan menentukan kelangsungan hidup manusia menuju tujuan akhir. Jurang-jurang yang terjadi di dalam kehidupan manusia inilah yang menyebabkan konflik sosial sering terjadi. Agar hubungan pendidikan dan manusia tetap terjaga maka perlu dibangun kerangka filosofi pendidikan. Dengan filosofi ini diharapkan tujuan pendidikan sejalan dengan tujuan kehidupan sehingga jurang pemisah yang ada hilang. Filsafat adalah induk semua bidang studi dan disiplin ilmu pengetahuan dengan memnadang setiap objek dari segi hakikatnya.



















BAB V
ASPEK ONTOLOGI PENDIDIKAN
-Masalah Pencerdasan Spiritual-


A. Pendidikan dan Manusia
Manusia berhak mendapatkan pendidikan sebab tanpa pendidikan manusia tidak dapt menjalankan tugas dan kewajibannya di dalam kehidupan. Untuk itu pendidikan difungsikan untuk menumbuhkembangkan segal potensi yang ada dalam diri manusia. Dari pembelajaran yang diberikan bias melahirkan kejujuran dalam berprinsip dan menjadi dasar dalam bersikap sedara benar dan berlaku adil.
Kecerdasan spiritual juga penting sebab dijadika fundasi eksistensi kehidupan manusia agar berlangsung berdasarkan kesadaran tentang sifat hakekat asal mula dan tujuan kehidupan. Peranan keluarga dalam pendidikan adalah menumbuh kembangkan nilai keindahan spiritual seperti bersyukur, sabar dan kajujuran yang diaplikasikan setiap hari dalam kehidupan berkeluarga. Peranan pendidikan sekolah adalah mengembangkan dan membentuk potensi intelektual atau pikiran menjadi cerdas dengan meningkatkan pengetahuan membaca, menulis dan berhitung. Sedangkan peranan masyarakat dalam pendididkan adalah melakukan penanaman nilai kebaikan dalam setiap kegiatan yang ada di masyarakat sehingga keadilan dalam seluruh aspek kehidupan social dapat dikembangkan.


B. Pendidikan Filsafat
Berdasarkan filsafat, pendidikan berperan untuk membangun filsafat hidup sebagai pedoman hidup sehari-hari. Yang berartti seluruh kegiatan pendidikan itu harus bermanfaat bagi masa depan. Tanpa filsafat, pendidikan tidak terarah sedangkan tanpa pendidikan, filsafat tidak akan pernah menyentuh konteks hanya berada dalam dunia utopianya.

C. Pendidikan dan Sejarah
Sejarah adalah suatu rentettan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia yang disengaja atas dasar kesadaran. Karena adanya perencanaan sejarah maka manusia selalu mengubah dan mengembangkan sistem pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman. Sejarah mengidekan masa depan yang lebih baik dan maju sedangkan pendidikan penindaklanjuti dengan mengubah dan mengembangkan system pembelajaran. Jadi dapat diketahui bahwa saat pendidikan sedang berproses berarti manusia sedang berada dalam proses sejarah menuju masa depan.

D. Pendidikan dan Iptek
Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu sistem portensi intelektual manusia yang dihasilkan dari rentetan panjang sistem proses kegiatan pendidikan dari zaman ke zaman. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi segala perubahan yang direncanakan oleh pendidikan dapat dikerjakan sehingga kehidupan dapat semakin berkembang dan maju.

E. Sebuah Paradigma Ontologi Pendidikan
Secara ontologi tanpa manusia pendidikan bukan apa-apa dan tanpa pendidikan manusia tidak mampu mempertahankan kkelangsungan hidupnya. Secara ontologis manusi berada dalam tiga tingkatan hakikat yaitu;
- Essensi abstark pendidikan. Artinya pendidikan itu bersifat universal yaitu mutlak ada dan berlaku untuk setiap manusia siapapun, kapanpun dan dimanapun.
- Essensi potensial pendidikan. Dalam hal ini manusia menjadi dirinya sendiri dimana ia menumbuh kembangkan keceerdasan intelegensi sehingga terbentuk kepribadian yang kreatif. Dimana ia dapat yekun, teliti dan terampil dalam menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari.
- Essensial konkret pendidikan. Pada tingkatan ini pendidikan adalah upaya untuk menumbuhkan kesadaran akan hakekatnya berdasarkan asal mula dan tujuan hidup manusia.














BAB IV
ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN
-Masalah Pencerdasan Intelektual-

A. Objek Pendidikan
Dalam ilmu pengetahuan objek terdiri dari dua yaitu objek materi dan objek forma. Objek materi yaitu manusia dengan berbagai perwujudannya sedangkan objek forma yaitu manusia dari segi potensi intelektualnya. Menurut objek formanya materi pendidikan (kurikulum) yang sesuai dengan sasaran khusus epistemology pendidikan yaitu yang mampu mengembangkan keahlian dan keterampilan hidup. Setiap industri pendidikan sekolah selalu berada di dalam lapisan-lapisan lingkungan secara sentryfugal yaitu;
1. Lapisan pertama berupa linhkungan dekat yang mencangkup wilayah kabupaten, dimana aspek sosial dan alamnya mempunyai spesifikasi.
2. Lapisan kedua berupa lingkungan menengah (provinsi), dimana social budaya, lingkungan alam dan sumberdayanya bersifat heterogen.
3. Lapisan ketiga berupa lingkungan nasional (wilayah politik kenegaraan), dimana potensi sosial budaya, lingkungan alam dan sumberdayanya lebih heterogen.
4. Lapisan keempat berupa lingkungan global (kawasan internasional), dimana potensi sosial budaya, lingkungan alam dan sumberdayanya lebih kompleks.

B. Metode Pendidikan
Metode pendidikan adalah bagaimana cara yang tepat isi atau materi pendidikan itu dididik dan diajarkan. Tujuan utama pendidikan adalah mengembangkaan potensi manusia khususnya potensi intelektualnya, potensi ini dididik untuk dikembangkan karena manusia itu sendiri dalam dirinya telah ada bakat dan potensi. Dalam pengembangkan bakat-bakat tersebut yang bertanggung jawab adalah;
- Pertama keluarga, sebab orang tualah yang pertama kali mengetahui bakat yang dimiliki oleh seorang anak sehingga orang tua wajib mengasuh dan membimbing hingga anak memasuki sekolah, selanjutnya bakat yang diketahui ini disampaikan pada pihak sekolah.
- Kedua adalah sekolah, sekolah bertujuan mengembangkan bakat yang dimiliki oleh seorang siswa denagn cara menyiapkan pengajaran (kurikulum) yang telah terencana.
- Ketiga adalah masyarakat, masyarakat bertanggung jawab untuk memanfaatkan bakat yang telah dikembangkan tersebut. Dalam masyarakat sumber daya manusia ini ditempatkan sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki.



C. Sistem Pendidikan
Dalam ilmu pengetahuan berdasarkan sifat objek studi system terbagi dua yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Penerapan sistem tertutp adalah penyelenggaraan sistem kegiatan pendidikan menurut koridor pengajaran sedangkan sistem terbuka menurut koridor pembimbingan dan pengasuhan. Sistem kegiatan pendidikan dengan penekanan pada pengajaran menghasilkan manusia dengan keahlian dan ketrampilan imitatif. System pendidikan lebih terbuka, sasarannya adalah menumbuhkembangkan bakat yang ada dalam diri peserta didik. Jika system pendidikan ini dilaksanakan secara konsisten, meski diperlukan biaya yang besar, pendidikan sekolah diharapkan menghasilkan manusia yang kreatif, cakap dan teramp[il yang dapat berguna di masa yang akan datang.

D. Kebenaran dalam Pendidikan
Secara epistemologis, kebenaran pendidikan menunjuk hasil dari seluruh rangkaian kegiatan pendidikan. Jika bentuk dan materi pendidikan terpadu maka pendidikan itu benar adanya. Pendidikan sekolah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara keilmuan untuk mencapai kebenaran ilmiah. Kebenaran ilmiah adalah landasan terbentuknya watak da sikap ilmiah.
Masyarakat terbuka bersifat monopluralistik, dimana potensi individual menyublin dalam wujud dan bentuk kesatuan menyeluruh yang dinamis, merdeka dan otonom. Salah satu cirri masyarakat terdidik adalah cxenderung produktif dalam perekonomian, ketertiban sosial menurut peraturan hukum, bidang kesehatan dalam hal ini pelayanan publik dan bidang penyelenggaraan pendidikan.
Dalam kehidupan masyarakat terdidik, kegiatan politik diselenggarakan secara benar menurut estimologi pendidikan dan penyelenggaraan kegiatan pendidikan menganut sistem terbuka. Melalui pemahan tentang objek pendidikan, maka wawasan pendidikan dan kehidupan menjadi semakin terbuka lebar. Jika wawasan pendidikan bersenyawa dengan nilai kebenaran pendidikan akan tertanam kuat dan akan membentuk sikap keterdidikan yang diharapkan.











BAB VII
ASPEK ETIKA PENDIDIKAN
-Masalah Pencerdasan Emosional-


A. Etika: Hakikat Nilai Kebaikan
Ada tiga jenis nilai yang dipersoalkan yaitu nilai keindahan, nilai kebenaran dan kebaikan. Nilai keindahan dalam cabang filsafat estetika, nilai kebaikan dalam filsafat epistemologi dan nilai kebaikan dalam filsafat etika. Etika adalah suatu studi filosofis mengenai moral. Berdasarkan pada sistematika filsafat, nilai keindahan, kebenaran dan kebaikan berada saling berhubungan secara integral menurut hokum kausalitas. Yang bernilai baik seharusnya benar dan indah, yang bernilai benar seharusnya baik dan indah, dan yang bernilai indah seharusnya benar dan baik. Pada hakikatnya kehidupan ini indah, ketika semua pihak bekerjasama saling tolong-menolong, saling memberi dalam ikatan kebersamaan yang harmonis. Hakikat nilai kebaikan itu berada di dalam perilaku.

B. Sasaran Etika Pendidikan
Kecerdasan emosional adalah sebuah perilaku yang dibangun menurut dasar ontologism dan epistemologis pendidikan. Bentuk dan wujud kecerdasan emosional adalah kemampuan mengendalikan diri untuk tidak melampaui batas. Orang yang cerdas tidak tamak dan serakah. Di dalam keluarga pengembangan kecerdasan emosional sangat bergantung pada kualitas pendidikan orang tua. Selanjutnya sekolah berkepentingan membangun criteria kecerdasan emosional, dan masyarakat merupakan tempat perbaikan perilaku moral setiap individu untuk menjadi cerdas. Dalam rangka membentuk perilaku terdidik berproses melalui langkah-langkah metodis dan sistematis kependidikan. Jika sikap terdidik tumbuh berkembang, maka beberapa contoh representative perilaku negatif berikut dapat dihindari:
1. Penegak hokum bersahabat dengan penjahat,
2. Wakil rakyat mengabaikan aspirasi rakyat konstituennya,
3. Penguasa eksekutif menindas rakyatnya,
4. Guru/dosen mengajarkan kebohongan,
5. Produsen/pedagang menipu konsumennya,
6. Dokter/ahli kesehatan memeras pasiennya,
7. Sarjana kehutanan mengunduli hutan,
8. Ahli perbankan justru menjadi pembobol bank.




BAB VIII
SISTEM PENDIDIKAN TERPADU
-Jalan Menuju Pencerdasan Moral-

A. Kharakteristik Pendidikan Keluarga
Keluarga adalah tempat pertama proses pendidikan berlangsung. Di dalamnya benih pendidikan tumbuh dalam hubungan kasih saying, tolong menolong dan saling memberikan perhatian secara timbale balik antara anggota keluarga. Pada mulanya orang tua memberikan pengetahuan tentang kasih sayang, selanjutnya bimbingan dan arahan selanjutnya pengetahuan tentang arah pemecahan masalah. Di dalam kehidupan keluarga terjadi pembudayaan kepribadian bagi setiap individu. Kegiatan pendidikan dalam keluarga berlangsung dengan sasaran pencerdasan spiritual, berupa:
1. Moral syukur dalam menerima setiap kelahiran, keberuntungan dan bahkan nasib buruk sekalipun.
2. Moral sabar dalam menghadapi persoalan kehidupan.
3. Moral ikhlas dalam menghadapi akhir kehidupan dan bencana.

B. Lembaga Pendidikan Sekolah
Lembaga sekolah lahir dan berkembang dari masyarakat, oleh dan untuk masyarakat. Lembaga pendidikan merupakan lanjutan dari pendidikan keluarga yang berfungsi menghasilkan sumberdaya manusia yang mampu mengembngkan masa depannya kelak. Lembaga pendidikan sekolah dikelolah menurut tujua tertentu, kebijakan, perencanaan dan program-program tertentu dan disusun dalam bentuk kurikulum. Berdasarkan kedudukannya corak khusus pembelajaran disekolah sbb:
1. Setiap sekolah menyelenggarakan pembelajaran khusus menurut jenjang kelas.
2. Setiap kelas berisi sejumlah peserta didik dalam umur relative homogeny agar kegiatan belajar mengajar lancar.
3. Waktu pembelajaran relative lama sesuai dengan program pendidikan yang telah direncanakan.
4. Isi materi pendidikan cenderung menenkankan pada sifat akademis.
5. Kualitas pendidikan sebagai sasaran utama perlu disesuaikan dengan kepentingan dan kebutuhan masa depan masyarakat.
Tanggung jawab, fungsi dan peranannya secara akumulatif sbb:
1. Berperan dan berfungsi sebagai sentral mempertanggungjawabkan kepercayaan keluarga dan masyarakat luas dalam hal pembinaan potensi akademis.
2. Kecakapan menulis, membaca dan berhitung dikembangkan secara implementatif dalam pembinaan bentuk dan corak sikap moral bagi masa depan masyarakat.
3. Lembaga pendidikan sekolah bertanggungjawab bagi kelangsungan dan perkembangan kehidupan masyarakat.
4. Melalui pendidikan sekolah potensi yang dimiliki setiap manusia diharapkan dapat berkembang.
5. Pendidikan sekolah bertanggungjawab terhadap pembinaan individu menjadi makhluk social dan cerdas dalam beradaptasi dalam masyarakat.
6. Pendidikan sekolah sebagai penyelenggara kegiatan pembelajaran dalam pengembangkan pola piker, rasa dan karsa dalam bingkai peradaban dan kebudayaan dari generasi ke generasi.

C. Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai bentuk kehidupan social, yang merupakan perluasan dari keluarga. Di dalam masyarakat berlangsung kegiatan social ekonomi, hokum, politik, kebudayaan dan kegiatan spiritual yang menggambarkan masyarakat berposisis dan berfungsi sebagai wadah dan wahana pendidikan. Pada dasarnya penyelenggaraan pendidikan masyarakat dapat dibagi tiga yaitu:
1. Bagi yang tidak mampu bersekolah, karena ekonomi atau cacat.
2. Bagi yang putus sekolah, karena kekurangan ekonomi atau kesehatan dan sebagainya.
3. Bagi yang sedang aktif mengikuti pendidikan sekolah.
Berdasarkan sifatnya, system lembaga pedidikan masyarakat terbagi 4 yaitu:
1. Pendidikan masyarakat tidak mengenal jenjang atau kelas.
2. Peserta pendidikam masyarakat bersifat heterogen.
3. Pembelajaran diselenggarakan menurut jadawal, metoda formal dan untuk menentukan kualitas standar dilakukan evaluasi.
4. Iosi dan materi pembelajaran ditekankan pada keterampilan kerja.

D. Sistem Pendidikan Terpadu
Pendidikan berlangsung bukan saja ketika pendidik dan peserta didik berinteraksi tapi setiap terjadi komunitas dalam kepentingan dan tujuan tertentu terdapat pendidikan. Pendidikan berlangsung selama manusia masih saling berhubungan. Pendidikan seharusnya diselenggarakan secara terpadu dan berkelanjutan dari tahap pendidikan keluarga, sekolah dan sampai pada masyarakat.
1. Keluarga, Sumber Pencerdasan Spiritual
Pengetahuan kependidikan bagi orang tua meliputi wawasan filosofis dan kecakapan hidup. Sumber-sumber pendidikan moral dikeluarga bias digali dari adat-istiadat, peradaban, kebudayaan dan ajaran agama yang benar. Pada dasarnya keluarga berkewajiban meletakan dasar kependidikan berupa potensi nilai kemanusiaan.
2. Sekolah, Sumber Pencerdasan Intelektual
Pendidikan sekolah berperan sebagai penyebar nilai-nilai spiritual kemanusiaan yang telah ada dalam keluarga ke dalam setiap aspek kehidupan. Untuk membangun sumberdaya manusia yang cerdas integlektual maka yang perlu diperhatikan adalah materi pembelajaran perlu diorganisasikan dalam bentuk kurikulum, disusun menurut sasaran-sasaran konkret dan sistem organisasi administrasi menejemen pendidikan perlu direkonstruksi dengan melibatkan ppotensi masyarakat.
3. Masyarakat, Sumber Pencerdasan Moral Emosional
Sasaran tertinggi dari penyelenggaraan pendidikan adalah menghasilkan sumberdaya manusia yang cerdas intelektual yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Manusia yang cerdas intelektualnya adalah yang cakap dalam bidangnya dann terampil melaksanakannya. Oleh karena itu semua pihak perlu meningkatkan kepeduliannya terhadap arti, keberadaan, fungsi dan peranan pendidikan sekolah yang dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang berguna dalam masyarakat pada masa depan.






















BAB IX
PENUTUP
-Proto Tipe Masyarakat Terdidik-


A. Pilar Bangunan Masyarakat Terdidik
Masyarakat terdidik dianalogikan sebagai bangunan yang tersusun atas pilar (foundation). Dalam rangka menciptakan perkembangan, mutlak harus dilakukan perubahan-perubahan, dimana manusia harus memiliki daya kompetensi, kecakapan, dan keterampilan hidup. Setiap orang yang sadar aka nasal usulnya dan tujuan kehidupannya pasti memiliki filsafat hidup. Beberapa kategori adil yaitu:
1. Adil terhadap diri sendiri, yaitu memperlakukan diri sendiri pada batas hakekatnya sebagai manusia, bukan binatang.
2. Adil terhadap sesama manusia, yang penuh tanggungjawab terhadap sesama manusia.
3. Adil terhadap alam, sehingga kelangsungan hidupnya dapat terjaga.
Jadi, berbuat adil terhadap diri sendiri, sesame manusia dan alamnya adalah cermin filsafat dan sikap hidup yang sebenarnya.
B. Model Bangunan Masyarakat Terdidik
Masyarakat terdidik dengan pilar dasar berupa kecerdasan spiritual, intelektual dan kecerdasan emosional mendorong terbentuknya suatu ide masyarakat yang berkeadilan, masyarakat beradab.sperpaduan antara potensi spiritual, intelektual dan potensi emosioanl akan terbentuk masyarakat terdidik yang saling berhubungan secara kausal. Ketiganya merupakan unsure moral bersyukur, bersabar dan berikhlas.
1. Moral bersyukur mengandung suatu arti hakiki, dimana di dalamnya tersirat suatu keteguhan hati, keyakinan total bahwa kehidupan ini adalah nyata bukan kebetulan belaka.
2. Moralbersabar, disimpulkan dari perenungan terhadap eksistensi kehidupan ini. Segala tantangan yang ada dalam hidup ini harus dsapat diatasi. Tanp[a kesabaran kehidupan akan rusak dan tidak teratur.
3. Moral ikhlas, merupakan hasil analisis perenungan tentang tujuan hidup.

C. Masyarakat Terdidik, Masyarakat Maju
Masyarakat yang dijiwai oleh moral rasa bersyukur, berarti masyarakat tersebut memiliki kecerdasan spiritual, dengan kecerdasan ini kehidupan masyarakat cenderung tidak sekuler matrealistis, melainkan bersifat spiritual religious. Kehidupan manusia dengan moral bersabar ditandai dengan adanya sikap dan perilaku percaya diri atas kemampuan nasional dalam hal mengatasi setiap persoalan yang dating. Dengan kecerdasan emosional kehidupan manusia semakin kokoh dalam otonomi dan kebebasannya, ssemakin kreatif dan semakin ikhlas dalam memberikan pertolongan terhadap masyarakat lainnya.

makalah karbon

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Balakang
Karbon merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur yang terdapat dalam golongan IV A dan merupakan salah unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena terdapat lebih banyak senyawaan yang terbentuk dari unsur karbon.
Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah untuk mengikat dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin,tidak hanya dengan ikatan tunggal, C - C , tetapi juga mengandung ikatan ganda C = C, serta rangkap tiga,C≡C.Akibatnya, jenis senyawa karbon luar biasa banyaknya. kini diperkirakan terdapat sekitar dua juta jenis senyawa karbon,dan jumlah itu makin meningkat dengan laju kira-kira lima persen per tahun.Alasan bagi kestabilan termal rantai-rantai karbon adalah kekuatan hakiki yang tinggi dari ikatan tunggal C - C.
Konfigurasi elektron karbon dalam keadaan dasar adalah (1s2 2s2 2p2) mudah terhibridasi menghasilkan perangkat orbital sp3, atau sp2+p, atau sp+p2. Lebih dari sembilan puluh persen senyawa karbon merupakan senyawa sintetik, sedangkan sisanya diperoleh dari mahluk hidup (tumbuh-tumbuhan,hewan,jamur,dan mikroorganisme) serta fosil mereka (batubara dan minyak bumi).
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a.Sifat fisik dari karbon
b. Sifat kimia dari karbon
c. Alotropi karbon
d. Senyawa anorganik karbon
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan sifat dan karekteristik unsur karbon
2. Menjelaskan 2 bentuk karbon
3. Menjelaskan senyawa-senyawa yang terbentuk dari unsur karbon


BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Karbon
(Latin: carbo, arang) Karbon, suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintang-bintang, komet dan amosfir kebanyakan planet. Karbon dalam bentuk berlian mikroskopik telah ditemukan di dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian alami juga ditemukan di kimberlite pipa gunung berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan beberapa tempat lainnya. Berlian sekarang ini diambil dari dasar samudera di lepas pantai Cape of Good Hope. Sekitar 30% berlian industri yang dipakai di AS sekarang ini merupakan hasil sintesis.
Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya pada siklus karbon-nitrogen.

B. Keunikan atom Karbon
Meskipun karbon hanyalah salah satu unsur dari sekian banyak unsur dalam sistem periodik, tetapi atom karbon dapat terikat secara kovalen dengan atom karbon yang lain dan terhadap unsur-unsur lain menurut beragam cara sehingga dapat membentuk beegitu banyak senyawa yang jumlahnya hamper tak terhingga. Atom karbon dan senyawanya dapat dibedakan menjadi enpat jenis yaitu :
a. Atom C primer : atom C yang mengikat 1 atom C yang lain
b. Atom C sekunder : atom C yang mengikat 2 atom C yang lain
c. Atom C tersier : atom C yang mengikat 3 atom C yang lain
d. Atom C kuarter : atom C yang mengikat 4 atom C yang lain
Karbon dapt membentuk lebih banyak senyawa dibandingkan unsure lain sebab atom karbbon tidak hanya dapat membentuk ikatan-ikatan karbon tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga, tetapi juga bias terkait satu sama lain membentuk struktur rantai dan cincin.
C. Bentuk karbon
Karbon ditemukan di alam dalam tiga bentuk alotropik: amorphous, grafit dan berlian. Diperkirakan ada bentuk keempat, yang disebut karbon “putih�. Ceraphite (serafit) merupakan bahan terlunak, sedangkan belian bahan yang terkeras. Grafit ditemukan dalam dua bentuk: alfa dan beta. Mereka memiliki sifat identik., kecuali struktur kristal mereka. Grafit alami dilaporkan mengandung sebanyak 30% bentuk beta, sedangkan bahan sintesis memiliki bentuk alfa. Bentuk alfa hexagonal dapat dikonversi ke beta melalui proses mekanikal, dan bentuk beta kembali menjadi bentuk alfa dengan cara memanaskannya pada suhu di atas 1000 derajat Celcius.
Pada tahun 1969, ada bentuk alotropik baru karbon yang diproduksi pada saat sublimasi grafit pirolotik (pyrolytic graphite) pada tekanan rendah. Di bawah kondisi free-vaporization (vaporisasi bebas) di atas 2550K, karbon terbentuk sebagai kristal-kristal tranparan kecil pada tepian grafit..
1. Sifat-sifat Unsur Karbon
Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam air. Karbon juga merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur berikut: kalsium, magnesium, dan besi. Batubara, minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya. Dalam banyak senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada sekitar sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan. Tanpa karbon, basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah diperkirakan dapat menggantikan karbon dalam membentuk beberapa senyawa, sekarang ini diketahui sangat sukar membentuk senyawa yang stabil dengan untaian atom-atom silikon. Atmosfir planet Mars mengandung 96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa penting karbon adalah karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4), metana (CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), benzena (C6H6), asam cuka(CH3COOH) dan turunan-turunan mereka.
1.1. Sifat fisika
Kecenderungan dari non-logam ke logam jika anda turun dalam satu golonganjelas terlihat pada struktur unsur-unsur itu sendiri.Karbon pada posisi paling atas mempunyai struktur kovalen raksasa dengan dua allotropi yang sangat dikenal – intan dan grafit. Intan memiliki struktur tiga dimensi dari atom-aton karbon yang masing-masing tergabung secara kovalen dengan 4 atom lainnya. Gambar berikut menunjukkan bagian kecil dari strukturnya.

Struktur yang sama seperti ini ditemukan pada silikon, germanium, dan pada salah satu allotropi timah – "timah abu-abu" atau "alfa-timah".Allotropi yang umum untuk timah ("timah putih" atau "beta-timah") merupakan logam dan atom-atomnya terikat oleh ikatan logam.
Strukturnya berupa terjejal yang terdistorsi. Pada struktur terjejal, masing-masing atom dikelilingi oleh 12 atom tetangga terdekat.Selanjutnya anda dapatkan timbal, atom- dari ikatan kovalen yang umum ditemukan pada non-logam dan ikatan logam pada logam, dengan perubahan yang jelas, terdapat dua struktur yang sangat berbeda pada timah.Karbon mempunyai sifat fisik yang khas yaitu mempunyai dua bentuk kristalin yaitu intan dan grafit. intan lebih rapat daripada grafit(3,51 g cm-3, 2,22 g cm-3),namun grafit lebih stabil, dengan 2,9 kJ mol-1, pada 300 K dan tekanan 1 atm.Titik leleh dan titik didih dari karbon sangat tinggi.atom karbon sangat kecil apabila dibandingkan dengan atom-atom lainnya.
Jari-jari ion yang dihitung dalam kristal unsur-unsur ini bahkan lebih kecil lagi.karena atom-atomnya berada dalam keadaan oksidasi positif. Karena rapatan muatan karbon,ion-ionnya tidak terdapat sebagai partikel yang berdiri sendiri dalam senyawa, tetapi tertahan dengan ikatan kovalen.karbon merupakan zat padat yang tegar, yang biasa dianggap sebagai molekul-molekul raksasa yang terdiri dari banyak sekali atom.atomnya tersusun dalam struktur logam berkoordinasi 12.Hal itu merupakan kecenderungan yang jelas
1.2. Sifat kimia
Karbon sangat tak reaktif pada suhu biasa. apabila karbon bereaksi, tidak ada kecenderungan dari atom-atom karbon untuk kehilangan elektron-elektron terluar dan membentuk kation sederhana seperti C4+. Ion ini akan mempunyai rapatan-rapatan muatan begitu tinggi sehingga eksistensinya tidaklah mungkin.
2. Senyawa Karbon
2.1. Intan
Berlian (terdiri dari karbon) dibentuk selama periode satu milyar tahun jauh di dalam bawah kerak bumi (sekitar 90 mil atau sekitar 150 km dalamnya). Mereka diangkat ke permukaan melalui gunung berapi, dan sebagian besar ditemukan pada batu vulkanik (disebut kimberlite) atau di laut yang terbawa oleh arus ombak. Batu berlian atau batu intan yang sering ditemukan di alam kebanyakan berumur 1 sampai 3 milyar tahun.intan adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama Sifat-sifat ini yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri.
Berlian adalah allotrope karbon dan masing-masing dari mereka (tidak peduli apa ukurannya) dapat dianggap sebagai satu molekul karbon. Setiap karbon dalam intan dikelilingi oleh 4 atom karbon lainnya dalam struktur tetrahedral, seperti piramida. Setiap ikatan atau link itu sama panjangnya dan pembentukan tetrahedral itu benar-benar teratur. Apa yang membuat berlian sangat keras, non-volatile dan tahan terhadap serangan kimia adalah kekuatan dan keteraturan ikatan ini. Secara teoritis, kristal berlian yang besar bisa hanya terdiri dari satu molekul raksasa karbon.


Gambar struktur sebelah kiri menunjukkan salah satu sel satuan dari struktur berlian. Pada dasarnya, struktur intan dapat dilihat sebagai wajah kubik array yang berpusat di tengah dengan setengah dari lubang tetrahedral yang terisi. Penting untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa berlian adalah contoh dari jaringan senyawa kovalen. Dalam intan, struktur atom-atom dihubungkan oleh ikatan covaelent, dengan masing-masing atom karbon terikat pada empat lainnya dalam geometri tetrahedral. Pada intinya, sebuah sampel intan adalah satu molekul yang besar. Gambar sebelah kanan adalah gambar yang sama tetapi diputar melalui sudut 45 derajat. Ruang terbuka di tengah adalah lubang oktahedral kosong.


Ilustrasi yang kiri menggambarkan lebih ke sifat tetrahedal pada zmolekul daripada ikatan kovalen dalam model pertama. Masing-masing atom dikelilingi oleh empat lainnya dan terletak di dalam lubang tetrahedral. Ilustrasi yang kanan menunjukkan gambar yang sama, tapi diputar dengan sudut 45 derajat. Di bawah adalah contoh gambar gabungannya.



Berlian dinilai sesuai dengan berat karat, warna, kejernihan dan pemotongannya, juga dikenal sebagai empat C (carat, cut, clarity dan color). Karat berlian berbeda dengan karat emas. Karat emas menunjukkan kemurnian - 24 karat mewakili emas murni. Satu karat intan tambang atau intan sintetik adalah 200 miligram (0,007055 oz). Kata karat berasal dari carob bean. Para dealer berlian sejak dulu menggunakan kacang carob untuk menyeimbangkan skala mereka karena semua biji ini memiliki berat yang sama. Tradisi menggunakan batu kelahiran April ini sebagai cincin pertunangan dimulai tahun 1477 ketika Mary dari Burgundy diberi cincin berlian oleh Archduke Maximillian dari Austria.

Walaupun berlian mungkin merupakan batu permata yang paling dicari di dunia, tetapi mereka bukan yang paling langka, gelar itu diberikan pada si ruby merah murni, maka jangan heran jika batu ruby murni merah lebih mahal dibandingkan si permata intan. Berlian sering ditemukan dalam jumlah yang banyak dan mereka ditambang setiap tahun. Karena 80% dari batu tambang berlian tidak cocok untuk dijadikan sebagai perhiasan, mereka diolah kembali dalam industri atau dijadikan cincin murah. Walaupun batu berlian dikenal sebagai batu yang paling keras, batu kelahiran April ini juga sangat rapuh dan bisa hancur jika dipukul keras berulang kali dengan palu atau dengan kekuatan besar lainnya. Kata berlian berasal dari bahasa Yunani “Adamas” atau "baja paling keras".

Intan dapat disintesis dengan mengkristal karbon di bawah tekanan dan intan sintetis sekarang menjadi bisnis besar yang menguntungkan, mengalahkan berlian tambang jauh. Kadang-kadang disebut sintetis Moissanite dan cubic zirkonia, keduanya dievaluasi dan dikategorikan dengan skala penilaian yang sama seperti proses berlian yang ditambang tapi untuk dijual dengan harga yang jauh lebih murah. Sintetis Moissanite, sebuah duplikasi intan memiliki karakteristik termal yang sama dengan berlian tambang dan sebagian besar orang termasuk para pakar batu-batuan sampai sekarang tidak bisa membedakan mereka berdua.
Intan dapat dihasilkan dapat dihasilkan dari grafit hanya dengan pemberian tekanan tinggi, dan suhu tinggi diperlukan untuk mendapatkan laju perubahan yang diinginkan. Intan yang terdapat secara alamiah terbentuk bila kondisi-kondisi ini disediakan oleh proses-proses geologi.
Pada tahun 1955 dilaporkan adanya suatu sintesis intan dari grafit yang berhasil. meskipun grafit dapat langsung diubah menjadi intan pada kira-kira 30000K dan tekanan diatas 125 kbar,untuk mendapatkan laju perubahan yang berguna, digunakan suatu katalis logam transisi seperti Cr,Fe,atau Pt.tampak suatu lelehan logam terbentuk diatas grafit,melarutkan sebagian dan mengendap sebagai intan, yang kurang larut. Intan sampai dengan 0,1 karat(20 mg) dari kualitas industri yang tinggi dapat dihasilkan secara rutin dengan harga yang bersaing.Intan akan terbakar diudara pada 600 samapi 8000 tetapi kereaktifan kimianya jauh lebih rendah dari grafit atau karbon amorft.
2.2.Grafit
Grafit adalah suatu modifikasi dari karbon dengan sifat yang mirip logam (penghantar panas dan listrik yang baik). Di samping tidak cukup padat, grafit tidak terdapat dalam jumlah banyak di alam. Oleh karena itu,untuk keperluan peralatan teknik serta pembuatan elektroda, grafit harus dibuat secara sintetik. Pembuatan: Grafit alam atau grafit yang dibuat dari kokas diperkecil ukurannya, dicampur dengan ter atau resin sintetik,kemudian dipanaskan sehingga membentuk padatan (sintering) dalam 105 cetakan. Pada proses tersebut, bahan-bahan aditif terbakar menjadi arang. Pemanasan yang dilakukan sekali lagi sampai temperatur 3000°C akan menghasilkan lebih banyak grafit (grafit elektro). Untuk alat-alat seperti penukar panas, setelah pemanasan, grafit perlu diberi bahan aditif impregnasi (misalnya dempul dan serbuk grafit). Setelah proses impregnasi, ketahanan temperaturnya turun menjadi 165°C.
Sifat-sifat: Grafit adalah penghantar listrik dan panas yang cukup baik tetapi bersifat rapuh. Pada temperatur yang lebih tinggi, grafit teroksidasi oleh asam nitrat berasap, khlor atau oksigen. Grafit hanya dapat dilarutkan dalam besi leleh. Ditinjau dari segi ketahanan terhadap korosi, grafit merupakan bahan yang bidang penggunaannya sangat luas.Bahan tersebut tahan terhadap semua asam dan sebagian besar basa hingga di atas 100°C. Dalam udara, grafit dapat digunakan sampai kira-kira 165oC.Apabila tidak diimpregnasi, grafit dapat digunakan sampai 500oC.Pengolahan dan penggunaan: Gumpalan-gumpalan grafit dipotong menjadi pelat atau dibuat langsung menjadi barang. Pelat-pelat tersebut ditempel pada bagian luar bejana dengan menggunakan bahan perekat, membentuk satu atau beberapa lapisan pada bejana. Celah-celahnya ditutup dempul.
Grafit digunakan sebagai elektroda, bantalan luncur, ring penyekat, dan aditif untuk bahan pe-lumas. Grafit juga mempertinggi kemampuan lumas teflon. Barang yang seluruhnya dibuat dari grafit adalah alat penukar panas, cawan lebur, batu filter, pompa, dan pelat pecah. Grafit juga digunakan sebagai bahan pengisi. Pada alat penyekat dan penghitung volume, sebagian peralatannya dibuat dari grafit (misalnya torak). Serat grafit dimanfaatkan untuk pelepasan muatan elektrostatik pada selubung ventilasi.
Grafit, sebagaimana berlian, adalah bentuk alotrop karbon, karena kedua senyawa ini mirip namun struktur atomnya mempengaruhi sifat kimiawi dan fisikanya.Grafit terdiri atas lapisan atom karbon, yang dapat menggelincir dengan mudah. Artinya, grafit amat lembut, dan dapat digunakan sebagai minyak pelumas untuk membuat peralatan mekanis bekerja lebih lancar. Grafit sekarang umum digunakan sebagai "timbal" pada pensil.Grafit berwarna kelabu. Akibat delokalisasi elektron antarpermukannya, grafit dapat berfungsi sebagai konduktor listrik. Secara alamiah, grafit ditemukan di Sri Lanka, Kanada dan Amerika Serikat. Grafit juga disebut sebagai timbal hitam. Grafit dinamai oleh Abraham Gottlob Werner pada tahun 1789 dengan mengambil kata dari bahasa Yunani.


Grafit umumnya berwarna hitam hingga abu-abu tembaga, kekerasan 1 – 2 (skala Mohs), berat jenis 2,1 – 2,3, tidak berbau dan tidak beracun, serta tidak mudah larut, kecuali dalam asam hidroflorik atau aqua regia mendidih. Proses dekomposisi berlangsung lambat pada suhu 6000C dan dalam kondisi oksida atau pada suhu 3.5000C bila kondisi bukan oksida. Grafit adalah mineral yang dapat berasal dari batuan beku, sedimen, dan metamorf. Secara kimia, grafit sama dengan intan karena keduanya berkomposisi karbon, yang membedakannya adalah sifat fisik. Intan dikenal sangat keras, langka, dan transparan, sedangkan grafit agak lunak, mudah ditemukan, dan opak.
Menurut Kuzvart (1984) grafit dapat terjadi secara proses magnetik awal, kontak magmatik, hidrotermal, metamorfogenik, danresidual.Belum ditemukan daerah yang berpotensi di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia masih megimpor grafit.


Banyaknya bentuk karbon amorft, seperti arang, jelaga, dan jelaga minyak,semuanya adalah bentuk-bentuk kristal mikro sesungguhnya dari grafit.Sifat-sifat fisika dari bahan-bahan seperti terutama ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan.Bentuk-bentuk yang dipisahkan dengan halus,yang memberikan permukaan relatif luas dengan gaya tarik yang jenuh sebagian, dengan mudahudah menyerap sejumlah besar gas dan zat terlarut dari larutan. Karbon aktif yang dijenuhkan dengan palladium, platina, atau logam-logam lain digunakan secara luas sebagai katalis industri. Struktur lapisan grafit yang longgar menyebabkan banyak molekul dan ion memembus lapisan. beberapa darinya dapat terbentuk secara spontan bilamana pereaksi dan grafit dicampur bersama.

2.3.Fulurena
Fulurena adalah salah satu dari benda-benda yang tergolong alotrop karbon, molekul yang tersusun seluruhnya dari karbon dalam bentuk bola berlubang, elipsoid, tuba, dll. Fullerene berbentuk sferik atau bola biasanya disebut buckyball, dan yang berbentuk silindris biasa disebut karbon nanotube. Grafin (Inggris: Graphene) adalah lembaran fullerene planar. Struktur fullerene mirip dengan struktur grafit, yang tersusun dari lembaran yang bertumpuk oleh cincin heksagonal yang tersambung, tapi mungkin juga mengandung cincin pentagonal atau heptagonal yang mencegah lembaran menjadi berbentuk planar.
Fullerene ditemukan pada oleh Robert Curl, Harold Kroto, dan Richard Smalley di Universitas Sussex dan Universitas Rice tahun 1985, yang dinamai berdasarkan Richard Buckminster Fuller yang menciptakan kubah geodesik.Fullerene dapat dilarutkan pada banyak pelarut secara terbatas. Pelarut yang umum untuk fullerene termasuk pelarut aromatik seperti toluena dan lainnya seperti karbon disulfida. Larutan fullerene murni memiliki warna ungu tua. Larutan C70 berwarna coklat kemerahan. Fullerene yang lebih besar seperti C76 hingga C84 memiliki warna yang bervariasi. C76 memiliki bentuk optis sementara fullerene yang lebih tinggi memiliki beberapa isomer struktur.
3. Senyawa Anorganik Karbon
3.1.Karbon monoksida(CO)
Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen melalui pembentukan uap kembali atau pembakaran sebagian hidrokarbon dengan reaksi
CO2 + H2 → CO + H2O
Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat digunakan sebagai bahan bakar industri melalui reaksi
2CO(g) +O2(g)→2CO2(g)
Gas CO juga dapat trjadi sebagai hasil samping pembakaran senyawa organik dalam ruang kurang oksigen.
C8H18 +6O2(g) → 8CO +4H2O
Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi
C(S) + H2O → CO +H2
Gas CO sangat berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena CO berikatan kuat dengan hemoglobin darah.hemoglobin berfungsi mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Orang yang mengisap CO akan kekurangan oksigen dan dapat berakibat fatal.
3.2.Karbon Dioksida(CO2)
Karbon dioksida
Karbon dioksida

Nama Sistematis
Karbon dioksida
Nama lain Gas asam karbonat; karbonat anhidrida; es kering (bentuk padat); zat asam arang
Identifikasi
Nomor CAS
[124-38-9]
PubChem
280

Nomor EINECS
204-696-9

Nomor RTECS
FF6400000
SMILES
C(=O)=O
InChI
1/CO2/c2-1-3
Sifat
Rumus molekul
CO2
Massa molar
44,0095(14) g/mol
Penampilan gas tidak berwarna
Densitas
1.600 g/L (padat)
1,98 g/L (gas)
Titik leleh
−57 °C (216 K)
(di bawah tekanan)
Titik didih
−78 °C (195 K)
(menyublim)

Kelarutan dalam air
1,45 g/L
Keasaman (pKa)
6,35 dan 10,33
Viskositas
0,07 cP pada −78 °C

Momen dipol
Nol
Struktur
Bentuk molekul
linear

Senyawa terkait
oksida terkait
karbon monoksida; karbon suboksida; dikarbon monoksida; karbon trioksida

Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku
pada temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa)
Sangkalan dan referensi

Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume [1] walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.
Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering.CO2 adalah oksida asam. Larutan CO2 mengubah warna litmus dari biru menjadi merah muda. Karbon dioksida mempunyai struktur molekul linier dan bersifat non polar. Gas ini larut dalam air.terdapat diudara dan sangat penting bagi tumbuhan sebagai bahan fotosintesis serta merupakan komponen nafas yang dikeluarkan oleh hewan ataupun manusia, karena dihasilkan dari oksidasi makanan dalam tubuh.CO2 dapat dibuat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon, atau gas CO dengan oksigen yang cukup.
C + O2 → CO2
CH4 + 2O2 → CO2 + H2O
2CO + O2 → 2CO2
Di laboratorium gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam karbonat dengan asam seperti :
CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2
Gas CO2 tidak beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam udara adalah tidak sehat, karena merendahkan konsentrasi O2 dan menimbulkan efek fisikologis yang membahayakan.
Jumlah CO2 yang sangat besar sekali. dihasilkan oleh aktifitas manusia, meningkatnya gas CO2 dikhawatirkan atmosfer mungkin menjadi begitu panas, sehingga akan muncul perubahan suhu yang serius yang sering juga disebut efek rumah kaca.
3.3.Karbonat dan Bikarbonat
Karbonat dan bikarbonat adalah senyawa yang melimpah dan sangat berguna serta terkenal. Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut dalam air. Misalnya CaCO3, BaCO3, MgCO3 dan PbCO3. Banyak bikarbonat hanya stabil dalam larutan air. Contohnya ialah Ca(HCO3)2, Mg(HCO3. Semua logam IA kecuali Litium membentuk karbonat yang larut, dimana yang paling murah dan berguna adalah NaHCO3 (Soda kue), Na2CO3(Soda abu).


3.4.Karbon Disulfida(CS2)
Karbon disulfida, disebut juga ditiokarbonat anhidrida adalah cairan tak berwarna dengan rumus kimia CS2. Senyawa ini memiliki bau yang menyenangkan, seperti bau kloroform. Namun biasanya senyawa ini terdapat tidak dalam keadaan murni, sehingga berbau busuk akibat senyawa sulfur lainnya, seperti karbonil sulfida (COS).Sejumlah kecil karbon disulfida ditemukan pada gas letusan gunung berapi. Dulunya CS2 diproduksi dengan mereaksikan karbon (atau arang) dengan sulfur pada temperatur sangat tinggi. Sekarang CS2 dihasilkan pada temperatur yang lebih rendah, 600 °C, melibatkan gas alam bersama katalis kieselgel atau alumina.
CH4 + 1/2 S8 → CS2 + 2 H2S

CS2 adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai bahan pembuat CCl4,dengan reaksi:
CS2 + 3Cl2 → CCl4 +S2Cl2









BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karbon merupakan unsur utama dalam senyawa organik dan anorganik yang begitu banyak jumlah dan jenisnya
2. Karbon mengisi tempat khusus diantaranya unsur-unsur dalam keragaman dan kekompleksan dalm senyawa yang dapat dibentuknya.
3. Karbon juga merupakan zat padat yang tegar, yang biasa diangggap sebagai molekul raksasa yang tediri dari banyak sekali atom.
4. Karbon terbentuk dalam dua bentuk kristalin yaitu :
• Grafit, yang merupakan zat hitam yang benar-benar terasa berminyak sebagai bubuk kering yang digunakan sebagai pelumas.
• Intan, yang merupakan zat padat tidak berwarna yang bisa diasah menjadi kristal-kristal gemerlapan yang merupakan mineral yang paling keras dan paling baik untuk menggosok. Intan biasa dikenan orang merupakan molekul besar yang melebar dari toga dimensi (ruang) sehingga atom-atomnya terikat sangat kuat satu sama lain. Hal ini mengakibatkan intan sangat keras.
B. Saran
1. Diharapkan dengan adanya makalah ini mampu membantu mahasisiwa untuk menjawab masalah-masalah dalam kimia khususnya yang menyamgkut hal yang berkaitan dengan unsur karbon
2. Diharapkan kepada pembaca agar mampu memberikan saran yang memabangun untuk pembuatan makalah selanjutnya agar lebih baik dari yang telah ada sekarang.
3. Diharapkan makalah ini mampu menambah literatur di perpustakaan untuk menambah pengetahuan pembaca khusunya mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F.A. dan Wilkinson, G. 1989. Kimia anorganik I. Jakarta: Universitas Indonesia.
Green Wood, N.N dan Earshshaw, A., 1989. Chemistry of Elements. Newyork Pergamon Press.
Keenan Kleinfelter,W. 1991. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
H Petruci, Ralph.1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Bogor.
S.Sukri.1999.Kimia Dasar III. Bandung: ITB.
Sugiyarto, Kristian H. Kimia Anorganik 1. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta








LAMPIRAN
Soal-soal Latihan karbon
1. Tulis persamaan reaksi:
a. Litium dikarbida, Li2C2 (padatan) dengan air,
b. Silikon dioksida dengan karbon,
c. Tembaga (II) oksida dipanaskan dengan karbon monoksida,
d. Larutan Kalsium hidroksida dengan karbondioksida sedikit demi sedikit hingga berlebihan (dua persamaan reaksi),
e. Metana dengan lelehan Belerang,
f. Silikon dioksida dengan lelehan natrium karbonat,
g. Berilium karbida (padatan) dengan air,
h. Karbon monoksida dengan diklorin,
i. Logam Magnesium panas dengan karbondioksida,
j. Padatan Natrium karbonat dengan asam Hidroklorida
k. Karbon disulfide (gas) dengan gas Klorin.
2. Beri batasan sederhana tentang (a) katenasi, (b) keramik, dan (c) silikona
3. Sebutkan perbedaan-perbedaan utama tiga alotrop karbon, intan, grafit, dan bukminsterfulerena, C60.
4. Jelaskan bagaimana grafit dapat diubah menjadi intan.
5. Jelaskan mengapa grafit dan intan tidak larut dalam pelarut apapun tetapi fulerena larut dalam banyak pelarut.
6. Jelaskan kecenderungan sifat katenasi golongan karbon.
7. Jelaskan perbedaan spesies CO2 dengan SiO2

Jawaban Pertanyaan
1. a. Litium dikarbida, Li2C2 (padatan) dengan air
Li2C2 + H2O → Li20 +C2H2
b. Silikon dioksida dengan karbon
SiO2 + 3C → SiC +2CO
c. Tembaga (II) oksida dipanaskan dengan karbon monoksida
CuO2 + 2CO → 2CO2 + Cu
d. Larutan Kalium hidroksida dengan karbondioksida sedikit demi sedikit hingga berlebihan
KOH + CO2 →
e. Metana dengan lelehan belerang
CH4 + 2S → CS2 + 2H2
f. Silikon dioksida dengan lelehan natrium karbonat
XSiO2 + XNa2CO3 → Na2x(SiO2)x + XCO2
g. Berelium karbida (padatan) dengan air
Be2C + 4H2O → CH4 + 2Be(OH)2
h. Karbon monoksida dengan diklorin
CO + Cl2 → COCl2
i. Logam Magnesium panas dengan karbondioksida
Mg + 2CO2 → MgCO3 + CO

j. Padatan Natrium karbonat dengan asam hidroksida
NaHCO3 + HCl → H2CO3 + NaCl
k.Karbon disulfide (gas) dengan gas Klorin
SC2 + 3Cl2 → CCl4 + S2Cl2
2. a. Katenasi → membentuk rantai dari atom-atomnya sendiri.
b. Keramik → defenisi umum untuk keramik adalah material yang dibuat dari lempung. Lempung dibentuk oleh mineral aluminasilikat dan umumnya mengandung mineral-mineral bawaan dan pasir sebagai pengotor. Kenampakan dan sifat keramik sangat bervariasi tergantung pada tipe lempung yang dipakai, jenis dan jumlah zat adiktif yang dipakai, sifat material glasir, waktu dan temperature pengapian atau pembakaran, dan hadirnya atmosfir yang mengoksidasi atau mereduksi selama pengapian.
c. Silikona → polimer sintesis dengan rumus umum (R2SiO)n dengan R adalah gugus hidrokarbon seperti metal, etil, dan fenil. Silikona paling sederhana mempunyai bentuk linear. Kompleksitas bentuk ini tergantung pada gugus hidrokarbon yang bersangkutan. Silikona tahan panas, tahan terhadap oksidasi udara dan tidak basa dengan air. Silikona ini sering digunakan untuk pelumas dan masih banyak lagi jenis dan manfaatnya yang lain.
3. Intan → dalam intan, tiap atom karbon dihubungkan secara tetrahedral (dengan hibridisasi sp3) terhadap empat atom karbon lain dengan panjang ikatan C-C ≈ 1,54 Å, dan membentuk jaringan kovalen berkelanjutan.
Grafit → dalam grafit, tiap atom karbon dihubungkan secara (bidang) trigonal terhadap tiga atom karbon lain dan membentuk lingkar enam dengan panjang ikatan C-C ≈ 1,42 Å, lebih pendek daripada ikatan C-C dalam intan dan sangat mirip dengan ikatan C-C dalam Benzene C6H6 (1,40 Å). Dengan demikian, terbentuk jaringan bidang berlapis, yang satu terhadap yang lain berjarak ~ 3,35 Å. Jadi dalam grafit, atom karbon mengalami hibridisasi sp2 untuk menghasilkan tiga ikatan kovalen tunggal.
Bukminsterfulerena (C60) → permukaan bola C60 terdiri dari 12 pentagon dan 20 heksagon, dan masing-masing heksagon dikelilingi oleh tiga pentagon dan tiga heksagon. Susunan demikian ini menghasilkan tiga ikatan, yaitu satu ikatan rangkap dua dan dua ikatan tunggal, pada setiap atom karbon dan terletak pada posisi sudut persekutuan antara satu pentagon dan dua heksagon.
2. Langkah-langkah mengubah grafit menjadi intan:
Tiap selang atom karbon pada lapisan grafit diangkat ke atas bidang lapisan dan atom karbon yang lain ditekan ke bawah serta lapisan tiga dapat didesak mendekat satu sama lain. Dengan cara ini, struktur intan akan diperoleh. Menurut diagram fase, hal ini harus mungkin terjadi pada temperature dan tekanan sangat tinggi, sehingga intan mungkin dapat terbentuk dari grafit atas dasar aplikasi prinsip La Chatelier.
3. Intan dan grafit tidak larut dalam semua pelarut karena memiliki struktur jaringan kovalen, sedangkan fulerena memiliki ikatan-ikatan kovalen dalam unit, tetapi hanya gaya-gaya dipersi saja yang mengikat antar unit dalam fase padatnya. Akibatnya, fulerena mudah larut dalam pelarut non polar seperti benzene.
4. Kecenderungan sifat katenasi golongan karbon menurun dengan naiknya nomor atom. Jadi karbon membentuk rantai yang tak terbatas panjangnya, Silicon membentuk rantai hingga enam belas atom, Germanium enam atom dan Timah dua atom.
5. CO2 berupa gas tak berwarna, tetapi SiO2 berupa padatan yang meleleh pada kira-kira 1600 0C dan mendidih pada 2230 0C. perbedaan yang sangat mencolok ini terutama disebabkan oleh faktor-faktor ikatan. Karbon dioksida berbentuk linear, tersusun oleh unit-unit molecular triatomik yang lebih kecil ukurannya dan bersifat non polar, dan hubungan antar unit-unitini dipertahankan oleh gaya-gaya disperse. Sebaliknya, semua modifikasi kristalin silica berupa senyawa polimerik tiga dimensi dengan jaringan ikatan kovalen Si-O membentuk suatu molekul raksasa; jaringan ini mengandung spesies “penghubung” tetrahedral SiO4, dengan tiap atom Si diikat oleh empat atom O dan tiap atom O diikat oleh dua atom Si.